Talking about Yogyakarta is talking about places it has. To name one, we can mention Malioboro, its most well-known street. While walking along this street, we can find various things; foods, souvenirs, batik , and even art performances. Another must stop shopping spot is Beringharjo market. As the largest traditional market in Yogyakarta , it provides batik and souvenirs as well . In order to get a good pr ice , we should be a good bargainer too. We can go along Beringharjo and do the window shopping by walking , because it is located inside one building. Yogyakarta is identical to Malioboro. For everyone who took time to Yogyakarta will list Malioboro in their must-visit list . Until now, this place still survives as the trade center and becomes one icon of Yogyakarta. About the name, t here are two versions of it. The first, it is taken from the name of an English gentleman, namely Marlborough , a resident of the United Kingdom in the city of Yogyaka
daftar ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dan atau sponsor dari pihak manapun. pasti kisanak sekalian punya beberapa lagu sakti yang selalu ada di alat pemutar musiknya ya kan? atau yang selalu jadi bahan request di radio tiap acara song on request, atau kalau karaoke mentok-mentok pasti lagu ini. sampai handai -taulan selalu mafhum. baiklah kisanak, kali ini saya hendak berbagi 5 lagu yang sudah mendiami relung kuping sekian lama. 1. Michael Buble - Everything saya lupa kapan pertama tahu lagu ini, yang pasti, sejauh yang saya ingat, sejak kenal mp3. dentingan piano yang ringan di intro, diikuti suara Buble yang berat-berat seksi di lagu ini sukses merajai tangga lagu eargasm saya kali ini. mendengarkan lagu ini selalu berhasil membuat saya jadi semacam perempuan yang sedang jatuh cinta dengan sang lelaki. semua yang dibilang Buble, saya amini sambil senyum-senyum sendiri. jadi, buat kisanak yang awam tentang perkara jatuh hati, boleh disimak lagu
Hai, halo! Hahaha. Postingan kemarin udah sekitar 2 bulan yang lalu, ya? Ada beberapa life changing events yang terjadi lho. Halah. Gaya amat ya. Haha. Baiklah. Pertama, wisuda! Tanggal 17 Februari 2015 di GSP UGM bersama 1500+ wisudawan wisudawati UGM lainnya. Ehe. Ehe. Resmi alumni /slash/ pengangguran. Ehe. Oh iya, seminggu kemudian saya resmi pindah dari Yogyakarta. Ndak usah ditanya perasaan saya gimana. Babak belur. Thanks to Mamah yang membuat rencana pindahan super mendadak ini. Saya hampir-hampir ndak sempat mengucapkan selamat tinggal dan melakukan sedikit dramatisasi. Ihiks. Cuma sempat ngumpul sama anak-anak di Hoshakilla. Terus sibuk ngurusin packing barang, pesen tiket, jual motor, persiapan wawancara (lagi) di Jakarta. Total, lima hari setelah wisuda saya benar-benar pergi dari Yogyakarta. Begitu cepat. Begitu cepat. Bahkan, saya tidak punya waktu untuk menangis. Hari terakhir, Sabtu 21 Februari 2015, saya menyempatkan diri ke kampus. Terlalu sentimentil. Satu p
Comments
Post a Comment