Posts

Yang Nggak Berubah

Untuk hal-hal kecil yang nggak berubah tentang diri saya --di tengah-tengah begitu banyak yang susut dan lusuh.  Membaca puisi dan tulisan dari mereka yang saya ikuti di blog. Membuka Pinterest dan melihat Board dan Pin koleksi dari tahun 2010 Mendengarkan Sara Bareilles dan Regina Spektor   Meskipun hal-hal ini tidak selalu berada di garis terdepan di kepala saya. Setidaknya, mereka menampakkan diri di waktu-waku luang akhir pekan, sekitar jam tiga, empat sore saat saya sedang benar-benar sendiri. Mostly, poin pertama. 

Minggu Kedua Tahun 2023

Image
  Selamat datang tahun 2023.  Ini sudah hari ke-15 dan aku bingung tahun ini mau diapakan. Aku tidak punya motivasi untuk menggapai sesuatu yang 'wah' dan pantas dianggap 'milestone kehidupan'. Umurku di tahun ini sudah akan memasuki kepala tiga tahun kedua (alias ke-31, ya), tapi aku masih belum punya niatan untuk memiliki buah hati.  Kenapa? Oh, kenapa?  Sebentar, aku koreksi deh. Bukannya aku tidak punya niatan, sih. Tapi, kalau ditanya statusnya saat ini seperti apa, sepertinya aku bisa menjawab begini: 'Aku tidak mengusahakan segitunya. Tapi juga tidak berusaha menghindar-hindar.' Haha. Aku rasa Tuhan pun bakal berpikir 999x sebelum memutuskan bersedia menitipkan satu nyawa di tanganku.  - Kehidupanku di awal tahun ini berjalan... Berjalan saja lah. Dibilang mandek ya tidak. Dibilang melesat pun tak tepat. Permasalahan-permasalahan dari zaman zebot (alias sejak dahulu kala), masih ada. Itu-itu saja. Aku capek sekali harus merasa khawatir terus-menerus. Mau

welcoming my big three o. alias usia kepala tiga.

Image
  setelah sekadar me- repost postingan tentang hidup di usia kepala tiga, akhirnya hari itu datang. genap tiga puluh kali sudah aku menemani bumi keliling matahari. tiga puluh usiaku. wow. wow.  sudah pasti ada rasa tidak percaya. ada rasa tidak terima. apalagi karena hidup terhitung berhenti karena pandemi, jadi aku maunya dua tahun belakangan ini dianggap tidak ada.  tapi ada juga sedikit-sedikit rasa excited. makanya, aku memutuskan untuk langsung merekam isi hati dan kepala malam ini juga.  he he.  patut diketahui, satu minggu belakangan ini aku dan suami sibuk pindahan rumah, ke rumah baru yang penuh pelik drama. ah, panjang lah ceritanya. mungkin kali lain saja aku beberkan. atau tidak? tergantung mood .  anyway, apa ya yang ingin kuceritakan. sebenarnya tidak ada hal-hal spesifik, sih. hm. mungkin aku coba recap saja ya, apa yang sudah aku lalui.  1. pindah rumah  iya, akhirnya aku dan suami pindah rumah dari yang awalnya di tengah kota ke tempat yang menjadi tujuan seribu umat

head empty. no thought.

Image
jika kepala sedang kosong-kosongnya, biasanya saya coba isi dengan membaca blog-blog yang saya ikuti. membaca ulang puisi-puisi dan tulisan-tulisan isi kepala yang punya. dengan begitu, kepala saya jadi ada kesibukan tanpa perlu repot-repot harus memikirkan 'apa'.  oh iya, sekadar memberi tahu, saat menulis ini saya sedang positif covid-19. tidak tahu juga ini efek samping penyakit satu ini, atau memang saya sudah punya bawaan  head empty dari sananya.  sebagai penutup, ini saya berikan playlist yang literally berjudul 'head empty'. hahaha. 

Perjalanan ke Kobe - Haruki Murakami (Part 3)

Image
sebuah upaya menerjemahkan.  dari versi bahasa Inggris  A Walk to Kobe oleh Philip Gabriel . part 1 read here . part 2 read here .  *** Kuayunkan kakiku dari Nishinomiya ke Shukugawa. Matahari belum terlalu tinggi, namun sudah cukup terang dan hangat. Dengan langkah-langkah lumayan gegas seperti ini tak ayal aku mulai berpeluh.  Memang, aku tidak perlu peta untuk tahu di mana kira-kira aku berada saat ini. Hanya saja, saat ini aku sudah tidak ingat lagi nama-nama jalan yang ada.  Aku yakin, dulu, jalan ini pasti sudah pernah aku lalui beratus-ratus kali, tapi sekarang benar-benar tidak ada gambaran sama sekali. Kosong. Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun? Aneh. Aku merasa asing. Seakan-akan pulang ke rumah dan mendapati semua furniturku berganti rupa. Tak butuh lama, aku menyadari alasannya. Tempat yang dulu kosong, kini telah berisi; dan tempat yang dulunya selalu terisi kini kosong - seperti klise negatif dan positif foto yang saling menggantikan satu sama lain. Dari yang kulihat,