Posts

Showing posts from January, 2013

mama dan pacar

baiklah, karena modem saya lagi waras, entah karena memang ada angin kencang malam ini sehingga sinyal nyangkut di kamar saya atau entah bagaimanalah ya, pokoknya saya bisa internetan. *terharu* malam ini, saya mau cerita tentang mama, dan pacar. saya bukan tipe anak yang selalu bercerita apa saja ke ibunya. bahkan boleh dibilang, saya jarang cerita sama mama, hubungan saya dengan mama jadi jauh lebih baik saat saya kuliah. entah bagaimana, langit punya ceritanya. hem, waktu saya SMP dan SMA, saya gak pernah cerita mengenai kehidupan asmara *halah* saya sama beliau. selain karena memang beliau sejatinya ndak ngijinin saya pacaran -orang tua mana yang mengiyakan anak gadisnya yang masih bau kencur pacaran-- jadi saya gak berani cerita, bahkan sampai SMA, mama gak tahu siapa pacar saya. haha. padahal si (mantan) pacar saya waktu itu sering lho ke rumah. mama tidak bertanya, saya juga ndak inisiatif buat bilang. tapi, setelah kuliah, semua berubah *halah* , mungkin karena bahwa sa

akhir-akhir ini.

akhir akhir ini saya sering marah. kesal. kadar toleransi terhadap sesuatu yang menyebalkan makin berkurang. saya bisa marah gara-gara hal sepele, sama orang-orang terdekat. kenapa ya? apa gara-gara UAS? saya ndak tahu. atau mungkin gara-gara saya ndak bisa pulang liburan UAS ini? oh, ternyata saya cuma lagi PMS.

sekarang sudah resmi disebut tahun lalu kan --2012 itu--?

baiklah, sekarang saya hendak menulis mengenai 2012. karena dia sudah lampau, dia berkualifikasi masuk kotak kenangan. saya pilah-pilih cerita yang sudah saya tamatkan untuk masuk ke beberapa kotak. ada yang besi, ada yang kayu. karena seperti kata seorang teman, masukkan hal-hal bahagia di kotak besi bercampur alumunium, agar tahan lama dia, tidak berkarat tidak menguap.masukkan hal-hal buruk dan menyedihkan ke kotak kayu, biar dia melarut seiring waktu. tahun 2012 saya, diawali di pantai parangtritis bersama teman-teman, gulita, hujan dan terpal berwarna biru. kurang lebih  seperti itu. setelah itu, waktu berlalu.   kadang, dia berjalan perlahan. seperti pendaki gunung yang melintasi padang rumput. sejenak menapak, sesekali memandang sekitar, jauh ke depan, menoleh ke belakang. atau kadang pula tersengal-sengal  seperti   ada tanjakan maha curam. naik sejejak, melorot dua langkah. berpegangan pada apapun yang terlihat kuat. kadang benar pada akar liat, kadang hanya ranting rapu