"Entahlah, yang pasti, saya tidak menyesal kemarin ke Jakarta."

Halo! Halo!

Saya mau cerita! :))
Dua minggu lalu saya ke Jakarta lho, tujuan utama: interview session untuk IKK Inc. Wedding organizer Jepang yang baru mau buka cabang di Indonesia. Hasilnya? Well, masih belum beruntung sih. Anyway, highlight kepergian ke Jakarta sebenarnya tidak hanya itu. Saya bertemu beberapa teman masa SMA yang sudah bertahun-tahun tidak bersua. Menyenangkan. 

Saya berangkat dari Jogjakarta pada hari Jumat bersama dengan salah satu teman yang kebetulan pulang ke Jakarta. Kami berangkat dari Terminal Jombor menggunakan bis ekonomi tanpa AC, 140k, yang memakan waktu hampir 16 jam. Okay, lain kali pakai kereta saja. 
Di Jakarta saya turun di Terminal Pulo Gadung, sekitar pukul tujuh pagi. Saya duduk sebentar di salah satu warung kecil dan memesan segelas kopi Kapal Api panas. Ehehe. Lumayan, perjalanan kemarin malamnya itu sangat-sangat melelahkan dan hampir sepanjang perjalanan saya menahan muntah. Antimonya udah ndak nendang. Seperti sudah diduga, pasti ada mamang-mamang yang komentar: 
"Neng biasa minum kopi item, Neng?" 
"Iya Pak, hehehe."

Oh iya, di Pulo Gadung, saya dijemput seseorang. Dia dari Depok. Iya, jauh-jauh gitu naik bis hanya demi sebiji Winny. Terima kasih, ya. Haha. Hm, kemudian kami langsung mencari bus nomor 84, kalau tidak salah untuk tujuan Pasar Senen. Tapi ya kami turun di daerah Lenteng Agung, karena saya menginap di Sekretariat ISBA Jakarta Raya. Khan hratis. Hahaha. Sampai di sekre, salam-salaman, taruh tas, mandi, istirahat. Terus, cabut lihat lokasi interview di Gedung WTC II, di kawasan Sudirman. Sebenernya lumayan capek sih, tapi, ndak apa-apalah. Hehe. 
Kami naik commuter, alias KRL. Naik dari St. Lenteng Agung, terus sampai turun ke St. Sudirman,  ngelewatin lima stasiun, kira-kira satu jam lah. 
Okay. Jadi gini rasanya naik KRL, hahaha. Selama ini kan cuma tahu dari chatting-chatting. Tentang bagaimana sebagian umur dihabiskan di jalan, ternyata benar-benar-benar. Hahaha. 
Well, akhirnya sampai di St. Sudirman. Set. Set. Set. Keluar stasiun (ada Starbucks coba), langsung menuju WTC, pake bus jurusan Blok M, 10 menit, sampai. 
WOW. Gedungnya gede-gede ya di kawasan Sudirman. Saya udik. Hahaha. Maklum, ndak pernah lihat di Jogja mah. Ngecek sebentar ke ruangannya, selesai deh. At least besok ndak nyasarlah ya. Hore. 

Selesai dari WTC, dia tanya
"Okay. Habis ini mau ke mana?"
"Terserah Mz Tour Guide. Da aku mah apa ndak tahu apa-apa di Jakarta."
".... Kota Tua mau?"
"MAU."


Berangkatlah saya dan dia ke Kota Tua. Balik ke St. Sudirman, jalan kaki 15 menit. Lumayan. Tapi pas ditanya capek apa nggak, saya jawab nggak. Hehe. Sampai di St. Sudirman, tujuan kami adalah ke St. Jakarta Kota! Kira-kira 30 menit mungkin ya. Perjalanan mulus. Sampai deh.

OH. Jadi ini St. Jakarta Kota yang sering ada di film-film? Noraknya kambuh. Kami solat dulu, terus, baru keluar, eh, langsung di kawasan Kota Tua, ya? OH. Kambuh lagi.
Ngomong-ngomong, saya memang sudah lama mau ke Kota Tua. Sudah lama sekali. Eh, kesampaian. Padahal sama sekali tidak ada di itinerary kepergian ke Jakarta kali ini. Hm, di Kota Tua kami ke museum! Yeay! Saya suka museum. Dan ini terasa seperti "Date at The Museum" yang saya (juga) pengen banget. Hahaha. Oh iya, kami ke Museum Bank Indonesia dan Museum Wayang. Museum Bank Indonesia itu cantik banget ya. Rapi. Tertata. Modern.  Gratis pula! Kalian harus ke sana. Hm, kita sempat foto-foto sih, kan lumayan Kak. Hahaha. 
Keluar dari MBI, kami menuju lapangan, yang ternyata cuma beberapa puluh meter. Ternyata hampir sama kayak Malioboro lah ya, 1/20-nya lah. Hehe. Terus, kita masuk ke Museum Wayang. 

"Orang Jogja kok ke Museum Wayang."
"Lah, biarin. Kan suasananya beda."

Museum wayang, tapi isinya boneka-boneka dari dunia. Boneka macam Annabelle juga ada. Hi. Seru kok, bayarnya cuma 10k/orang. Museumnya juga besar walau ndak sebesar MBI. Puas!
Selesai dari Museum Wayang, sebenarnya pengen ke Museum Fatahillah dan Museum Keramik, eh, tapi tutup. Sedih awak. Waktu itu udah sekitar pukul 15.30 sih, kata orang-orang, kalau hari Sabtu, museum tutup pukul empat. Ya, apa boleh buat. 
Balik lagi lah kita ke St. Jakarta Kota. Makan dulu. Di A&W.

"Setiap kali makan, makan kayak gini?"
"Ya gak setiap kali. Tapi setiap hari pasti ada sekali yang fast food gini."
"Kan gak sehat? Mana gak olahraga. Makan sayur dong."
"Gak sempat."

Lugas banget ya.Tapi ya, paham sih. Yaudahlah. Mau gimana lagi. Hahaha. 
Habis makan, kita pulang. Perjalanan hampir satu jam ke St. Tanjung Barat. Untung KRL nyaman, ya. Kalau ndak, ndak tahulah. 
Set. Set. Set. 
Sampai deh, di St. Tanjung Barat. Lanjut angkot ke ISBA. Sampai. Tepar. Dia istirahat dulu di ISBA, sampai Isya. Ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang lain. Selepas Isya, temen-temen pada ngajakin ke Tebet, tapi dia nggak ikut. Capek. Hih. Cemen ya? Hahaha. Yaudah. Akhirnya kami pisah di St. Lenteng Agung, saya ke Tebet, dia pulang ke Depok, which is cuma 10 menit pakai angkot, dari ISBA. Hahaha. 

Well. Makan-makan deh, di Tebet, sambil terbelalak-hampir menangis-tersedak pas lihat harganya. Sungguhlah ya, pusing kepala awak. Hahaha. Pulang-pulang sambil ketawa-ketawa lagi di KRL. Menyenangkan! 

Btw, besoknya saya wawancara. Berangkat hujan-hujan pakai motor. Ketemuan sama Myke di WTC. Wawancara sambil menggigil. Hahaha. Parah. Tapi ya, pengalaman. Alhamdulillah. 

Oh iya, sebenernya mau pulang ke Jogja hari Senin, kan, tapi, karena banjir dan stasiun terendam, ditunda Selasa deh. Nasib. Sekalinya ke Jakarta, banjir. Padahal dari kemarin-kemarin katanya cerah. Kemudian saya dituduh bahwa kedatangan saya yang bikin banjir. Mungkin saya adalah Poseidona. *apasih*

Hm, terus, karena ternyata nggak jadi pulang hari Senin, malamnya saya dan dia makan bareng, di warung pecel lele depan gang. Hahaha. 

"Berarti gak jadi pulang? Dinner yuk?"
"Iya nih. Boleh. Di mana?"
"Tapi aku baru sampai sana sekitar jam setengah sembilan, lho."
"Gakpapa."

Padahal saya udah laper sih, tapi, demi. Kan gak tahu kapan bisa ketemu lagi, ya? Hahaha. Duh. 
Eh, beneran jam setengah sembilan kami makan. Di warung pecel lele depan gang. Kayaknya dia capek banget, tambah pusing gara-gara gerimis lagi. Kasian. 


Habis makan, pulang. Iyalah. Masa' mau nongkrong di warung pecel lele. Hahaha. Jalan bareng, pas sampai depan gang: 

"Lho, mau nganterin sampai sana? Gak nunggu angkot di sini?"
"Iya. Kenapa? Gak boleh?"
"Ya gak apa-apa...."

Okay. Tiba-tiba saya sempat  berharap bahwa jarak dari depan gang sampai sekre ISBA adalah sekitar 3 hari perjalanan menggunakan kuda.

Kamu tahu? Tiba-tiba ada keinginan waktu mendadak berhenti dan cuma kalian yang bergerak? Atau, mendadak kamu punya stok obrolan yang tidak akan habis sampai pensiun kerja (padahal saya kerja aja belum, ya?)

Entahlah. 
Yang pasti, saya menikmati waktu yang kami habiskan. Menyenangkan. 
Mungkin karena sebelumnya kami tidak sempat memiliki waktu seperti ini. 
Entahlah. 
Yang pasti, saya tidak menyesal kemarin ke Jakarta. 

Comments

  1. Yang penting menikmati setiap pengalaman. :)

    ReplyDelete
  2. Halo kak maharani. saya ketemu blog kakak saat cari2 info soal IKK Wedding. Boleh share pengalaman kakak interview saat itu? Boleh tanya2 kak?

    Makasih sebelumnya :)

    ReplyDelete
  3. hallo salam kenal mbk maharani..saya yudi dari jogja juga, dapat undangan juga dari IKK Inc untuk menghadiri besok persentasinya dan LGD,,saya masih ragu untuk ikut atau tidak..boleh share pengalamannya mbk kemaren gimana interview nya?

    ReplyDelete
  4. hallo kak Maharani,.share pengalaman interview IKKnya dong. Saya juga dapat undangan IKK untuk LGD tapi.
    Mas Yudhi,.salam kenal ternyata bertemu teman yang sama2 dari Jogja dan ikut LGD

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sarkem, Jogja's Sex Stop

5 songs i over-played and never less love

Berpindah Kota